“diary pagi”

Pagi datang mengganti sunyi merenda mimpi yang masih tertata rapi,,
Entah datang ataupun pergi namun harap kan selalu membias indah dalam hati,,
Meski kadang menyayat perih,,
Namun mereka tak pernah berhenti merajut asa yang menjadi takdir manusiawi,,
Pun ketika mentari pergi menjauh diri meninggalkan keluh yang menghampar DiSawah fanatika,,
Saat dimana hijau datang menyambut basah ladang yang kering kerontang,,
Teronggok kemarau menetes kecil bak embun yang tak sempurna,,
Saat itu hitam langit pun takkan bisa menutup mata dunia yang berbinar indah,,
Dimana luka bermetamorfosa tak lagi meradang memar,,
Membawa senyum itu melebar di bibir hati yang dulu penuh dengan Tanya..
Dan,,
Merentasnya dalam pelukan bahagia,,
Di mana hari indah membelai jiwa, memangkas kisah keujung lena,,
Hari di mana mata bertatap raga yang lama merindu dalam aliran darah,,
Rintik2 hujan membasah cinta yang bergejolak menembus debaran nadi yang Menggelora,,
Mentaripun seakan layu malu memandang hati dalam tinggi angkasa yang tak Bersuara, tersipu dan merayu ku dalam buaian tangan lembut sang dewi hawa,,
Hari itu baru ku membias rasa dalam manik2 kehidupan yang begitu membangga Dada,,
Mungkin aku tak peduli pemikiran primitif dulu,,
Yang mengayun ku kuat, dan membuat ku tergolek lemas,,
Karna hidup ku adalah aku yang begitu penuh arti,,
Dan takkan pernah berubah membingkai rasa yang hanya semu belaka,,
Karna,,
Nyata rasa itu hanya sebatas ego pemimpin tak bernahkoda,,
Yang hanya berkaca atas nama penguasa raga,,
Dalam bingkai mewah protokoler yang tak berlaku dalam kepercayaan bumi Dan langit,,
RR0y1u0l6i0a0t9i8M6

“Laguan Rindu”

Ranting kering luruh adalah lagu..

Sebait puisi bergelayut bertahtakan rindu..

kelana purnama deraskan hati ke hamparan waktu,,

Memburu malam tuk lebih erat merapat menjalin tangan,,

Jala2 daun mengisi sepantun swarna rasa..

 Merubah setiap sapa jadi lentera seketika

Rasa debar menusuk relung jiwa..

dihiasi sayap,,inginku terbang bersamanya yg ku damba..

isyaratkan laguan rindu yg begitu dibatinku..

“AKU”

Biarkan saja seperti ini. Yah seperti ini biarkan.

Tak perlu berlalu dihapan ku. Karna semua tinggal lah aku.

Biarkan semua berlaku tanpa ada kata setuju.

Meskipun waktu sudah lah lama memaku.

Sama saja dengan aku. Biarkan saja sama dengan aku.

Tak perlu ku rubah ini itu. Hanya karna aku dan kata-kata itu karna ini lah aku.

Biarkan aku di jalanku. Dengan” angkuhku” dan “egoku”.

Karna dengan itu embun mata hilang dari hari ku.

Biarkan saja usah kau tegur aku hanya karna kering tanpa “embunya” mata.

Entah aku kaku atau beku. Biarlah berlalu seiringnya waktu.

Pun ketika waktu meneteskan “embun” di mataku. Biarlah aku dengan “sandaranku”.

Jangan pernah menghiburku dengan “syair” palsu nan kumuh. Karna aku tak butuh.

Entah aku menunggu waktu atau seberapa pun aku menungguinya.

Jangan pernah samakan aku dengan karang di lautan.

Entah waktu kan berlalu tanpa pernah menungguku, jangan kau coba jejali ku dengan mereka-mereka yang tak bisa menghargaiku.

Entah harus menunggu atau mengejar waktu. Biarkan aku dalam diamku.

Biarkan aku temukan jalan kecil menuju hati ku

Pun ketika waktu harus terus berjalan tanpa menungguku. Biarkan aku tetap di jalanku. Sampai waktu membawa kunci untuk ku dan membuka pintu2 sunyi. tanpa harus memaksa mengejar atau menunggu. Apa yang belum menjadi pasti.

Diary Hati

seandainya masih tersisah sejengkal saja tempat untuk ku berhak “merindu”

Kan ku sisihkan seluas-luasnya ruang untuk rindu itu agar tumbuh indah di hatiku

seandainya saja masih tersisah seruang tempat untuku berhak  cemburu

Pasti ku kan menyandar lelah di pundakmu saat itu dan bilang “aku cemburu”

seandainya saja masih tersisah setapak pijak untuku berhak mengadu

ingin rasanya ku bisikkan semua keluh kesah dan bahagiaku

ya seandainya saja..

seandainya saja tidak ada kata seandainya d dunia ku dan kamu

pasti ragu itu menyingkir dari hatiku

Rindu ini begitu merdu di hatiku

Isyaratkan rasa yang begitu indah dalam nadiku

Begitupun ragu yang menghijau di antara keyakinanku

Andai kau tau betapa aku pernah meragu saat itu

Memikirkanmu selalu..

Adakah kau tetap menyapaku?

“peci” preman

Berjabat tangan mengatas namakan pertemanan

Berdiri tegap bak seorang yang berakhlak

Dan penuh ketulusan

Berjuta janji kau ucapkan

Seakan-akan kaulah sang penulis keberhasilan

Sampai waktu membuka tabir kepalsuan

Bahwa kau tak lebih dari seorang bajingan

Terlihat sopan dan berpendidikan..

Ternyata kau tak lebih dari hewan

Terlihat menawan bak kilauan berlian

Menebar salam seakan kau seorang beriman

Nyata kau adalah setan dan..

Di balik ketampanan ternyata kau adalah seorang preman..

Pendapat orang tak kau hiraukan

Yang ada hanya bayang2 keuntungan

Teman ataupun lawan tak kau pedulikan

Yang terpenting adalah kemenangan..

RR2y0u0l3i0a0t9i8M6

Bagi semua org nama adalah hal yg penting

Bagi semua org nama adalah hal yg penting bg mereka. Sebuah nama merupakan doa yg di berikan oleh org tua kpd kita. Nama dan artinya merupakan harapan org tua kpd anaknya, merupaka doa org tua kepada anaknya (katanya). Begitu pun dengan my ortu memilih dan memberi nama pada ku dan saudara ku sbg doa/harapan mereka kpd kami dengan nama yg hampir sama (artinya) dalam dua bahasa namaku versi b.arab dan my sister versi jawanya. Namun nama-nama ini jadi berbeda saat orang lain mulai menulis nama kami dengan beda versi (versi dewe/versi sang penulis) tanpa konfirmasi ke yang membuat/yang punya nama. Kalo mysister cm 1 kali salah, beda bgt dg namaku dari SD sampe sekarang salah terus. Hal ini benar2 menyebalkan, menjengkelkan, membingungkan, dan menyulitkan. Menyulitkan kalo pas gini nih pas kerja terus diminta verifikasi data dan nama ku ternyata salah di segala penjuru data, dari KTP KK ijazah dan data yang harus di verifikasi semua beda #payah.

Namaku dari SD udah salah kaprah (berantakan) benar-benar beda dari nama awal yg diberikan ortu. Nah lho kok bisa? Yah bisa lha buktinya namaku dari lahir sampe sekarang salah mulu, dari Q berubah jd K dan K berubah jadi KH huruf S kurang 1 dan dari Y hilang sampai kembali lagi dan H ilang lagi gitu terus sampe akta j udah jadi kutipan gara2 ngikut tuh tulisan yang terus dan terus salah, KK juga gitu berberapa kali di benarkan di urus dan beberapa kali itupun Alhamdulillah masih salah juga sampe sekarang. Dari Miss jadi Mis, Qomariyah Jadi Kamariyah dan berubah lagi jadi Khamaria brubah lagi jadi khamariya brubah lagi ke khamariyah, hadeeeuh Nih yang salah benere sapa sih yang nulis yang ngetik apa memang nama ku yg bermasalah atau jangan2 malah orang yang punya nama yang bermasalah 😦  ribet bener.

Ngomongin kesalahan penulisan nama itu di mulai waktu aku masih SD dulu, kepseknya tanpa bertanya kepada “saya” sbg pemilik nama/ortu tapi main asal tulis aja. Nah ketika wali kelas menanyakan kebenaran nama kepada masing2 siswa sbelum ujian dan diminta aktenya baru lha aku tau kalo nama ku itu salah. Saat itu pak wali minta akta kelahiran dan memanggil ortu untuk klarifikasi. Disitu guru2 baru tau kalo ada kesalahan penulisan nama yang dilakukan kepsek waktu itu. Niatnya sih mau dibenerin eh ternyata udah g bisa cz kepseknya udah pindah tugas dan namaku udah tertulis dibuku besar/terdaftar d peserta ujian gt kurang tau juga. Padahal namaku itu mudah banget b.inggris b.arab dan Indonesia biasa, tapi kok salah mulu yah, sampe tiap mau tidur mesti kepikiran kalo2 besok ada pendataan jangan2 salah lagi  dan karna kesalahan itu aku paling males kalo di suruh nulis nama lengkap, jadi tiap ngumpulin tugas(waktu sekolah) aku tidak mau dan tidak pernah nulis nama lengkap, kenapa karna artinya udah beda jauuuuuuuuuuuuh khamariyah apaan tuh artinya yang ngerti b.arab pasti ketawa malu2iiiiiiiiiiiiiinnnn. :0

*dari pada g ada tempat sharing mending coret2 disini..

*galau tingkat provinsi 😀

Penggunaan artikel A and An

A dan An memiliki arti yang sama di dalam bahasa Indonesia. Artikel ini digunakan ketika kita menjelaskan jumlah suatu benda. Ketika sebuah benda didahului dengan artikel ini, maka jumlah dari benda itu hanya satu. Lalu apa perbedaan A dan An? Perbedaannya adalah A digunakan untuk kata benda yang didahului oleh huruf konsonan. Misalnya saja dalam kalimat:

A Mango is sweet

Karena kata Mango didahului huruf M maka artikel yang digunakan adalah A. Untuk artikel An diikuti oleh kata benda yang didahului dengan huruf vokal (a I u e o). Misalnya saja dalam kalimat:

I eat an apple.

Karena kata Apple didahului oleh huruf vokal A maka artikel yang digunakan adalah An. Apakah article  An hanya untuk kata-kata yang berawalan huruf vocal saja? Jawabnya tidak, ada juga kata yang berawalan huruf consonant yang menggunakan article An dalam penulisannya (pengecualian) contohnya pada kata “Hour” kita menggunakan article An di depannya = An hour not a hour. Why? Jawabannya simple karna article An tidak hanya untuk kata yang berawalan huruf vocal saja tapi juga digunakan pada kata yang berawalan huruf consonant yang di baca sebagai huruf vocal contohnya ya tadi “hour” yang dibaca “aʊə r / /aʊr/ “ maka penulisannya menggunakan article An .

Penggunaan artikel A dan An hanya digunakan untuk kata benda yang dapat dihitung. Jadi untuk kata benda yang tidak dapat dihitung kita tidak menggunakan artikel ini. Contoh dari kata benda yang tidak dapat dihitung misalnya saja: air, water, oil, coffee, etc. Artikel ini juga tidak digunakan untuk benda yang jumlahnya lebih dari satu.

A rabbits eat carrot (Kalimat yang salah)

Kalimat di atas salah karena jumlah kelincinya lebih dari satu. Maka, kita tidak perlu menambahkan artikel A atau An untuk benda-benda yang jumlahnya lebih dari satu.

a rabbit eats carrot  (kalimat yang benar)

Kadang  begitu ingin terlalu lama ku biarkan bunga-bunga

Kadang  begitu ingin terlalu lama ku biarkan bunga-bunga rasa mengembang di dada

Namun seketika juga keinginan tuk seketika lupa hinggap atas nama cinta

Cinta yang mungkin hanya ada dalam cerita cinta Cinderella

Cerita sepatu kaca dan sang pangeran

kadang juga seperti kisah punguk yang menatap jauh sang rembulan

yang membuat ku semakin ingin jauh dari semua tentang jejaknya

dan teramat ingin melupakannya, melupakan semua warna yang telah terukir atas hadirnya

Namun kadang juga teramat sangat ingin ku ulang dan ku warnai semua kenangan itu bersamanya,lagi

Rindu Kamu

rindu kamu..
merindu tak tertemu..
bayangmu,,
matamu,,
senyummu..
rindu kamu..
sebuah rasa yang tak henti menerjang galih
lirih namun pasti..
mimpi,,
kasih,,
dan masih..
rindu kamu..
sebuah titik pasti ku terjerat hati..
dulu,,
lalu,,
laku,,
juga waktu..
rindu kamu..
sebuah kesalahan indah yang tak pernah terduga..
debaran rasa anugrah yang kuasa..
rindu kamu..
rindu
kamu
pondasi masa yang tak terkira..
bagae pilar gagah yang menyanggah jiwa dan raga..
sibakkan rimbun masa lalu
ditengah onak dan duri kisahmu..
rindu kamu..
meski tak lagi terdengar desah yang berbisik mesra
ku tetap terjaga..
tetap ku jaga
meski kau jauh tak terjamah
karna rindu ku tak mesyaratkan rindumu tuk merinduku..
karna rinduku tak pernah mewajibkanmu tuk teruz mengingatku..
karna itu cukup dengan “aku”
rasaku..
cintaku..
ingatku..
karna aku rindu kamu

Kiasan Hati

Aku tak hendak mencari ataupun berlari jauh tanpa pernah tuk sekedar menawari..sejalan langkah setapak kisah tlah ku tepi hanya tuk ku berdiri,,namun bukan karna ditawari ataupun tuk dicari,,hanya ku coba mengerti apa hendak hati ini kasih..

                                                                                                            kotak puisi juli 14.5.12